Iklan merupakan aspek yang tidak dapat terpisahkan dari perusahaan media dengan bentuk komersil. Sebagai salah satu sumber pendapatan terbesar, iklan menjadi andalan bagi perusahaan-perusahaan media komersil untuk dapat tetap beroperasi dengan semestinya. Namun pada kenyataannya, terpaan-terpaan iklan yang dimunculkan oleh pengelola media tidak selalu mendapat respon positif dari khalayak. Jumlah yang terlalu banyak, kemunculan tanpa izin/kehendak khalayak dan aspek-aspek pemicu distraksi lainnya seakan membuat terpaan-terpaan iklan tersebut menjadi aspek negatif dalam aktivitas konsumsi media. Namun terlepas dari hal tersebut, berbagai macam inovasi yang menunjang terpaan-terpaan iklan tersebut agar senantiasa tidak menjadi suatu gangguan bagi khalayak juga bermunculan. Sehingga terpaan-terpaan iklan belum mutlak dapat dikatakan memiliki pengaruh negatif bagi aktivitas konsumsi media khalayak. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji hal tersebut pada laman Kompas.com. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teori utama S-O-R dan teori uses & gratifications sebagai teori pendukungnya. Konsep yang diteliti antara lain adalah terpaan iklan dan minat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif dengan memanfaatkan kuesioner berskala likert sebagai instrumen penunjangnya yang disebarkan kepada 100 responden yang merupakan khalayak yang pernah atau aktif mengonsumsi media pada laman Kompas.com. Dari hasil penelitian ini, terdapat pengaruh negatif dari variabel terpaan iklan terhadap variabel minat dengan nilai korelasi 11,4%. Hubungan yang cenderung lemah tersebut dapat disebabkan oleh inovasi terpaan iklan yang memungkinkan penurunan respon negatif audiens terhadap terpaan-terpaan iklan yang bermunculan. Saran untuk penelitian sejenis yang selanjutnya adalah agar dilakukan dengan metode wawancara terbuka agar dapat memperdalam fenomena-fenomena periklanan dari sudut pandang khalayak seperti pada penelitian ini.